Peluang Usaha Ternak Kerbau & Analisa Usahanya

Peluang Usaha Ternak Kerbau & Analisa Usahanya
Peluang Usaha Ternak Kerbau & Analisa Usahanya


Peluang Usaha Ternak Kerbau & Analisa Usahanya
Halo para pembaca, salam hangat di hari ini yang indah ini. Hari yang indah ini tentu harus dibarengi dengan perasaan yang bahagia, namun apakah anda sedang resah? Apakah masalah mengganggu anda? Anda berada di waktu yang tepat berkunjung ke website supplierjualdaging.web.id! Tempat dimana Anda bisa menemukan informasi terkini seputar dunia daging yang Anda sukai.

Tapi sebelum itu, apa Anda tahu bahwa kami sudah pernah membahas tentang Supplier Daging Ayam Manokwari sebelumnya? Anda bisa langsung periksa mengenai pembahasan sebelumnya dengan link yang bisa Anda klik. Click! Kali ini kami memberikan informasi yang menarik, yaitu mengenai Peluang Usaha Ternak Kerbau. Penasaran kan? Langsung saja kita teruskan.

Tentang Kerbau
Kerbau adalah binatang memamah biak yang menjadi ternak bagi banyak bangsa di dunia, terutama Asia. Hewan ini adalah domestikasi dari kerbau liar yang masih dapat ditemukan di daerah-daerah Pakistan, India, Bangladesh, Nepal, Bhutan, Vietnam, Cina , Filipina, Taiwan, Indonesia, dan Thailand.

Saat ini populasi kerbau liar di Asia mulai menurun dan dikhawatirkan pada masa yang akan datang tidak akan ada lagi populasi kerbau liar yang dapat ditemukan. Kerbau dewasa dapat memiliki berat sekitar 300kg hingga 600kg. Kerbau liar dapat memiliki berat yang lebih, kerbau liar betina dapat mencapai berat hingga 800kg dan kerbau liar jantan dapat mencapai berat hingga 1200kg. Berat rata-rata kerbau jantan adalah 900kg dan tinggi rata-rata di bagian pundak kerbau adalah 1,7 meter.

Salah satu ciri yang membedakan kerbau liar dari kerbau peliharaan adalah bahwa kerbau peliharaan memiliki perut yang bulat. Dengan adanya percampuran keturunan antara kerbau-kerbau antara populasi yang berbeda, berat badan kerbau dapat bervariasi.

Usaha Kerbau
Kerbau merupakan salah satu jenis ternak yang berkembang di Indonesia. Kerbau merupakan ternak yang istimewa karena merupakan jenis ternak yang erat kaitannya dengan beberapa kebudayaan yang ada di Indonesia, seperti upacara-upacara adat yang ada di tanah toraja, menggunakan kerbau dalam ritualnya.

Begitu pula dengan beberapa kuliner khas Indonesia banyak yang menggunakan daging atau pun susu kerbau sebagai bahan bakunya,seperti : Soto kudus, Sate kerbau, dadih dari Sumatra Barat dan sebagainya. Kerbau umumnya diternakkan oleh masyarakat sebagai ternak kerja dan sebagai tabungan. Meski pun tidak se populer jenis daging dari ternak lain, namun ternak kerbau mampu membantu menyumbang kebutuhan daging nasional.

Berdasarkan data dari kementerian pertanian (2017) produksi daging nasional kerbau menghasilkan produksi daging sebesar 0.6 juta ton pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa kerbau memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai penghasil produksi daging.

Selain jumlah produksi daging yang tinggi, kerbau juga memiliki keunggulan lain yaitu dalam hal konversi pakan. Kerbau mampu mengkonversi pakan dengan kualitas rendah namun produksi yang dihasilkan tetap optimal. Hellyward et al (2000) menyatakan bahwa kerbau (Bubalus bubalis) merupakan ternak yang istimewa karena memiliki kemampuan khusus dalam mencerna makanan yang berkualitas rendah untuk dapat bertahan hidup.

Selain itu ternak kerbau memiliki daya adaptasi yang baik meskipun berada di lingkungan yang jelek.  Mufiidah et al (2013) menyatakan bahwa kerbau memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan sapi karena mampu bertahan hidup dalam kawasan yang relatif sulit terutama dalam hal ketersediaan dan kualitas pakan.

Peran ternak kerbau bagi kehidupan peternak masih sangat penting. Menurut Suhubdy (2007) terdapat tiga alasan utama mengapa kerbau mempunyai peran penting. Pertama, ternak kerbau memberikan kontribusi yang cukup besar bagi kehidupan peternak dan petani di pedesaan sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD) walaupun tanpa dukungan pemerintah dan tanpa perbaikan pola hidup. Kedua, ternak kerbau masih dapat berproduksi dan bereproduksi dengan baik pada kondisi alam dan agroekosistem yang sangat kritis, misalnya wilayah lahan kering bagian Timur Indonesia (Pulau Sumbawa, Sumba, Flores dll). Ketiga, ternak kerbau dapat mengubah pakan yang sangat rendah.

Nilai mutu gizinya seperti limbah pertanian dan rumput alam yang memiliki kandungan serat kasar  sangat tinggi, menjadi daging dan susu yang bergizi bagi manusia. Miskiyah dan Usmiati (2006) juga menyatakan bahwa kerbau memiliki bobot karkas yang lebih tinggi dibandingkan sapi lokal. Bobot hidup kerbau rawa sebesar 370 kg, akan memiliki bobot potong sebesar 360 kg, dengan karkas panas sebesar 171.5 kg.

Selama ini para peternak kerbau di Indonesia umumnya menerapkan sistem ekstensif dan semi intensif dalam pemeliharaannya. Sistem ekstensif yaitu ternak digembalakan di ladang penggembalaan. Sedangkan untuk sistem semi intensif yaitu ternak di gembalakan pada siang hari dan dikandangkan pada malam harinya.

Berdasarkan hal tersebut, maka teknis pemeliharaan ternak kerbau di Indonesia belum memperhatikan aspek keuntungan. Peternak masih mengandalkan ketersediaan pakan dari alam. Peternak belum menerapkan sistem intensif dimana kebutuhan pakan dan lingkungan benar-benar dikontrol oleh peternak itu sendiri, sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa optimal.

Analisa Usaha Kerbau
Ketika Anda memutuskan untuk memanfaatkan kesempatan berbisnis Kerbau. Ada beberapa hal yang harus Anda analisa, diantaranya adalah modal yang harus dikeluarkan, perkiraan laba yang bisa di dapatkan dan sebagainya.

Modal
Biaya Tetap
Nilai / 1 th (RP) N
Nilai / 2 th (Rp)
Kandang
1.400.000,00
2.800.000,00
Motor
1.250.000,00
2.500.000,00



Biaya Tidak Tetap


Bibit

667.500.000,00
Obat-obatan
1.700.000,00
3.400.000,00
Alat Gembala
390.000,00
780.000,00
Perawatan motor dan bahan bakar
11.540.000,00
23.080.000,00
Tenaga Kerja
36.200.000,00
72.400.000,00
Total

Rp 772.460.000,00

Penerimaan Usaha
Adapun hasil penerimaan yang diterima oleh usaha peternakan kerbau milik adalah sebagai berikut:
Bibit/indukan 45 ekor = Rp 667.500.000,00
43 ekor (anak kerbau) = Rp 346.950.000,00
Rp 667.500.000,00 + Rp 346.950.000,00 = Rp 1.014.474.000,00

Pendapatan Usaha
Pendapatan
Jumlah
Total Penerimaan (TR)
Rp 1.014.474.000,00
Total Biaya (TC)
Rp 772.460.000,00
Total Pendapatan / 2 Tahun
Rp 241.964.000,00

Berdasarkan analisis pendapatan di atas dapat diketahui hasil pendapatan usaha kerbau nya adalah sebesar Rp 241.964.000,00 / 2 tahun atau Rp 10.081.000,00 / bulan.

Angka di atas tentu saja hanya perkiraan kasar, pada kenyataannya bisa saja kita mendapatkan keuntungan yang lebih besar atau malah sebaliknya. Banyak faktor yang bisa mempengaruhinya misalnya saja jumlah kematian, harga bibit, harga pakan, hingga harga jual Kerbau di pasaran.

Apabila Anda mampu menjalankan bisnis pembudidayaan Kerbau ini dengan telaten dan sabar maka Anda pun tentu bisa menghasilkan keuntungan yang besar sesuai dengan target yang diinginkan.

Itulah Peluang Usaha Ternak Kerbau & Analisa Usahanya, Anda bisa menghubungi supplierjualdaging.web.id untuk Anda yang ingin melakukan usaha ini, layanan kami akan dijamin memaksimalkan usaha Anda.

Selain bisa mendapatkan produk yang berkualitas, Anda juga akan mendapatkan harga yang ramah dengan kantong Anda. Pelayanan yang diberikan juga terjamin maksimal. Fasilitas yang bisa Anda dapatkan dari supplierjualdaging.web.id adalah:
· Terjamin mutu dan kualitasnya oleh pemerintah
· Harga terbaik hingga win-win solution
· Kualitas pelayanan terbaik dan fast respond
· Garansi pengiriman hingga sampai di tujuan dalam kondisi yang baik
· Pengiriman terpercaya
· Support konsultasi mengenai dunia daging
· Dan banyak fasilitas lain yang tentunya akan menguntungkan konsumen dan produsen
Anda bisa menghubungi kontak kami yang tersedia di website ini, semoga beruntung dan sukses selalu.

(Hubungi Sekarang Juga! WhatsApp: 0895-6011-94700)

Salam hangat,

0 Komentar